SELEMBAR KERTAS
BUAT SEMUANYA JADI BERANTAKAN
BEBAS TANGGUGAN
COY...
Dari
tema diatas pasti ada berbagai pertanyaan muncul diantara otak- otak kita.
Apasih selambar kertas yang buat kita jadi berantakan?. Kok bisa? Cuman gara-
gara selembar kertas kok jadi berantakan?.
Sudah
menjadi adat di pondok pesantren kita tercinta ini, beberapa waktu menjelang
ujian pasti kantor unit masing- masing sekolah akan terlihat semrawut dengan
hadirnya ribuan sisiwa yang menanti antrian tanda tangan untuk bebas tanggungan.
BEBAS TANGGUNGAN sebuah istilah yang tidak asing lagi bagi kita sebagai santri
pesantren ini. Bebas tanggungan adalah sebuah kertas yang dimana berisikan
berbagai pembayaran yang dapat mengocek kantong sampai kering. Ada pembayaran
jariah gedung, LKS, kostum olahraga, spp kurikulum, kost makan, pkl, dan masih
seabrek lagi. Menurut salah satu wali
murid sekolah madrasah aliyah al amiriyyah yang kebetulan jga menjbat sebagai
pegawai negri sipil di kecamatan tegalsari mengatakan bahwa seringkali anaknya
akan sangat menghabiskan uang ketika menjelang ujian, pasalnya bukan hanya
pembayaran spp sekolah, dan kost makan saja seperti bulan- bulan sebelumnya
yang di bayar, namun ada juga seperti pembayaran lks yang semester ini
menghabiskan uang sebesar sekian ribu dan belum juga yang lain seperti belanja
keperluan sehari- hari yang tak terduga. Yang otomatis membuat kening orang tua
menjadi berkerut untuk sementara waktu, alias mumet cari utangan bagi yang lagi
bokek
Hal lain juga ternyata memberikan dampak kepada
sebagian siswa ataupun siswi, menurut sebagian dari mereka, mengurusi bebas
tanggungan itu terkadang membutuhkan waktu dan tenaga yang ekstra, baik tenaga
fisik maupun pikiran. Bahkan ada juga sebagian dari mereka terlalu sungkan
meminta uang kepada kedua orang tua karena terlalu banyaknya uang yang harus di
bayarkan sehingga hal tersebut memicu terlambatnya membayarkan tagiahan sampai
pada batas waktu yang ditentukan, akibatnya banyak siswa atau siswi yang tidak
mengikuti ujian. Akan tetapi, dilihat dari segi yang lain, banyak juga siswa
dan siswi yang takut meminta uang pembayaran karena uang tersebut sudah di
habiskan untuk jajan, sehingga bebas tanggungan pun tetap kosong dan tidak
mengikuti ujian.
Dari
hasil surfey diatas, bisa disimpulkan bahwa bebas tanggungan bisa membuat
berkerutnya kening untuk beberapa waktu. Semuanya bukan salah dari satu pihak
saja, andaikata pembayaran di bayarkan secra berangsur maka insya alloh akan
menjadi lebih ringan. Hal tersebut bisa menjdai pelajarn untuk pihak sekolah
dan pihak siswa jga pihak wali murid. Sekian
trima kasih...
0 komentar :
Posting Komentar